Kepengasuhan

Sistem pendidikan yang digunakan adalah formal dan non formal. Sistem Pendidikan Formal diselenggarakan selama enam hari dalam satu pekan. Dalam hal ini  santri harus mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas mulai pikul 07.00 s/d 13.35 WIB, diselingi istirahat satu kali pada pukul 09.40 s/d 09.55 WIB dan waktu shalat zuhur berjama’ah pada pukul 11.55 s/d 12.15 WIB.   Dalam satu hari para santri rata-rata mendapatkan 9 jam pelajaran dengan durasi masing-masing pelajaran 40 menit.  Materi program kepesantrenan dan non kepesantrenan disusun secara acak tanpa memandang waktu kegiatan pagi atau siang.  Untuk sore hari digunakan kegiatan extra kurikuler yaitu pukul 16.00 (ba’da ashar) sampai pukul 17.15 WIB.

Pendidikan Non Formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar jam formal atau di luar kelas yang pada umumnya berada di bawah koordinasi Unit Kepengasuhan

Pendidikan non formal, dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara aspek keilmuan dan aspek amaliyah (praktek) yang menjadi ciri khas pesantren.  Melalui kegiatan ini, ilmu yang diperoleh dari kelas langsung bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.  Selain itu, fungsi kegiatan non formal disamping untuk mempraktekkan juga dapat menambah dan memperkuat ilmu para santri.  Diantara jenis kegiatan non formal yang ada di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin adalah: Organisasi Pelajar (IST), Santri Pecinta Alam (Sapala), Tata boga, Tata busana, Muhawarah (percakapan dan penambahan kosa kata bahasa Arab/Inggris), Pentas Seni, Bela diri, Parade Baris-berbaris, Seni Kaligrafi, Klub Olahraga, Tim Nasyid, Pelatihan Kesehatan, Muhadloroh (pidato 3 bahasa), Berdakwah di Masyarakat (Ta’lim Quro’), Pengajian Ba’da Magrib, halaqoh Takwinul Akhlak, Qiraah dan tartil Al-Qur’an, Kajian Kitab (sorogan), Tasmi’ Al Qur’an, pelatihan Jurnalistik, Aneka Kursus. (lebih jelas lihat jadwal aktivitas santri)

 

Seluruh santri di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin diharuskan mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) formal. Di luar KBM santri mengikuti berbagai kegiatan amaliyah (praktek) yang berfungsi untuk meneguhkan keilmuwan, menyalurkan, mengarahkan, dan memupuk minat serta bakat para santri. Diantara kegiatan itu adalah:

  1. Organisasi Imarotu`s Syu’unit Tholabah (IST). Organisasi ini semacam OSIS di sekolah umum, yaitu sebuah wadah latihan para santri untuk berorganisasi, menjadi pemimpin, manajerial serta mengembangkan kreatifitas keadministrasian. Pada permulaan berdirinya, pada tanggal 01 Muharam 1405 H./1983, organisasi ini bernama OP3IN (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Islam Al Mukmin).  Pada perkembangan selanjutnya disempurnakan menjadi Imaratus Syu’unith Tholabah (IST).  Para pengurus dipilih di kelas V.  Di dalam organisasi IST ini, operasional kerjanya sesuai dengan struktur yang telah disusun yang merupakan bagian-bagian sesuai dengan bidang penanganan masing-masing dengan dibimbing asatidzah unit Kepengasuhan.  Diantara bagian-bagian itu adalah: 
  • Lembaga Bahasa: berlatih mengurus pengawasan dan pemajuan bahasa resmi santri (bahasa Arab dan bahasa Inggris),
  • Bagian Dakwah (berlatih untuk bertanggung jawab pada pengurusan program pengajaran non formal baik dakwah di masyarakat maupun di dalam pesantren),
  • Bagian Keamanan (berlatih bertanggung jawab terhadap proses perizinan, disiplin ibadah dan hal-hal terkait keamanan santri dan lingkungan asrama),
  • Bagian Riyadhoh dan Vaniyah/ Rivan (berlatih bertanggun jawab pengurusan kreativitas seni dan olahraga santri),
  • Bagian Ta’mir (berlatih bertanggung jawab pengurusan ta’mir masjid dan hal terkait),
  • Bagian K3 (berlatih bertanggung jawab dalam urusan kebersihan lingkungan pesantren dan hal terkait), dan

 

  1. Organisasi Santri Pecinta Alam (SAPALA) KAMUFISA, organisasi ini semacam Kepanduan (PRAMUKA) di sekolah umum. Berdiri pada tahun 1410/ 1988.  Mengingat bahwa tidak boleh ada organisasi di kalangan santri selain IST, maka organisasi ini berada di bawah bagian rivan yang merupakan bagian organisasi IST.  Menangani dan menyalurkan bakat santri khususnya dalam pengembangan minat dan bakat santri sebagai insan akademik dalam menjaga kelestarian alam, selain itu juga untuk mengupayakan mewujudkan santri yang berkepribadian, respek/peduli, kuat dan sehat fisik serta memiliki keterampilan yang memadai. Santri pecinta alam beranggotakan santri yang diseleksi melalui pendaftaran dan tes dengan standar keterampilan dan ketahanan fisik. Pada momen tertentu, Sapala juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan sesuai kebutuhan seperti, keterlibatan dalam acara bakti sosial masyarakat, kegiatan konggres, aksi solidaritas, mudhoharoh, tabligh akbar, dan lain-lain.
  2. Muhawaroh, yaitu praktek percakapan bahasa asing (Arab dan Inggris) secara massal yang diselenggarakan rutin pada waktu tertentu sesuai jadwal yang ditetapkan bagian pengembangan bahasa.
  3. Tasji’ul Lughoh adalah pemberian kosa kata ataupun mufrodat di kelas maupun di kamar secara rutin dan berkala kepada para santri, yang berfungsi untuk menambah kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris serta mempraktekkan dan memgembangkan dalam bentuk jumlah mufidah (kalimat sempurna).  
  4. Muhadloroh, Latihan berpidato dalam tiga bahasa yaitu bahasa Arab, Inggris, Indonesia yang diadakan setiap Senin dan Kamis sore setelah shalat ashar dan Kamis malam setelah shalat isya’. Latihan pidato ini berlaku bagi seluruh santri, sebagai salah satu modal utama saat terjun di masyarakat kelak.  Dengan dilaksanakan pidato di hadapan santri yang lain, apalagi menggunakan tiga bahasa, diharapkan setelah usainya belajar di pesantren, santri tidak lagi canggung berbicara di hadapan umum, yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam aktivitas dakwah dan hubungan dengan masyarakat, terlebih jika kemudian para santri menjadi sosok pemimpin-pemimpin di kalangan kaumnya.
  5. Ta’limul Quro’ adalah kegiatan santri yang berupa praktek mengajar dan memberi penerangan agama di tengah-tengah masyarakat dari selepas magrib hingga jam 20.00, baik di masjid-masjid; TPA, majelis ta’lim di rumah-rumah penduduk, dan lain-lain, khususnya lingkungan sekitar pesantren dalam lingkup kelurahan Cemani/radius + 3 km.  Praktek mengajar/dakwah ini dimulai di kelas IV PPIM, maka bagi mereka secara berkala tiap angkatan/tahun ajaran, selalu diberikan pelatihan/pembekalan sebelum mereka terjun di masyarakat
  6. Pengajian/ceramah Lepas Magrib merupakan siraman rohani yang diberikan oleh para ustadz senior sesuai jadwal dan materi yang telah ditetapkan kepada para santri, waktu usai sholat magrib sampai masuk waktu Isya’
  7. Kegiatan Halaqoh adalah kegiatan kelompok-kelompok kecil yang berjumlah kurang lebih 10 santri dengan seorang pembimbing diadakan secara rutin.

Kegiatan ini berfungsi utama untuk penanaman akhlak mulia, meyadarkan serta mengingatkan diri serta muhasabah dari kealpaan sehingga para santri diharapkan dapat meningkatkan gairah dalam belajar dan beramal Islami, disertai mawas diri dari berbagai kemungkinan negatif.  Adapun kegiatan halaqoh dimaksud antara lain: halaqoh takwinul akhlak (penanaman akhlak mulia), halaqoh tahfidz Al Qur’an, halaqoh kajian kitab (riyadhus sholihin, tazkiyatunnafs), halaqoh bersama wali kamar, dll.

  1. Qiro’atul Qur’an, merupakan kegiatan rutin membaca Al-Qur’an yang diselenggarakan setelah subuh dan setelah magrib bagi yang ketepatan tidak mendapat jadwal pengajian lepas magrib dan kajian kitab
  2. Sorogan yaitu santri mengkaji Kitab dengan bimbingan ustadz yang dilaksanakan menyesuaikan waktu yang tersedia
  3. Olah Raga yang meliputi; bela diri, hiking, renang, camping, bulu tangkis, Volley, tenes meja, sepak bola, takraw, basket, futsal, baris berbaris, dll.
  4. Jurnalistik melalui pengelolaan majalah berkala santri, yaitu AL-MUKMINUN serta majalah dinding (Mading).
  5. Aneka Kursus seperti: Tahsinul Qiro’ah; komputer, menjahit, tata boga, tata busana, kaligrafi dan lain-lain.