Marhaban Yaa Ramadhon
Sudut sudut yang sepi tanpa santri.
Suara bacaan Al-Qur’an di tiap pagi yang biasa memenuhi ruang masjid, bergemuruh riuh kini menjadi sunyi.
Sandal-sandal yang biasa berbaris rapi berebut tempat mengitari tangga masjid, di tiap waktu sholat kini tak lagi didapati.
Santri yang biasa bertaburan, lari menyincing sarung medekap kitab suci dikala mendengar kata insyirof kini telah pergi.
Sapu yang biasa berayun-ayun diatas lantai, kini tergeletak diruang yang sepi.
Gayung yang terayun, handuk yang melambai, tak didapati di kamar mandi .
Air yang bergemericik, irama pintu yang diketuk bersautan membisu sepi.
Piring yang biasa menengadah di balik jendela dapur tak lagi mengantri.
Kursi-kursi kelas tak lagi diduduki. Kipas yang biasa bekerja keras bak rotasi bumi, kini harus terhenti.
Halaman yang biasanya menerima sentuhan lembut tiap pagi dan sore, kini merindu mu setengah mati.
Apa kabar santri Ngruki? Sedang apa kalian saat ini?
Rindukah kalian dengan sudut-sudut yang saat ini terasa sepi dan sunyi? (FKN)
imam
0