Lomba Panahan Tradisional; Setengah Abad Khidmat Pondok Ngruki Untuk Negeri
Ngruki | Hari Ahad (14 Agustus 2022 diselenggarakan lomba Panahan Tradisional di lapangan panahan pondok ngruki. Pembukaan lomba jemparingan diawali dengan pelepasan anak panah perdana oleh presiden Alumni (ikappim) dan yang diikuti oleh masing-masing perwakilan tim panahan dari sekolah dan pondok pesantren di Jawa tengah.
Ustadz Syahruddin, M.Pd. selaku Ketua penyelenggara Lomba Jemparingan mengatakan bahwa tercatat 200 peserta dari 3 kategori dari berbagai wilayah di Jawa tengah mengikuti lomba tersebut. Dalam perlombaan tersebut, para peserta mempunyai kesempatan 4 sesi memanah. Untuk kelompok SD dengan jarak objek panah 15 meter, SLTP dengan jarak objek panah 20 meter dan SLTA dengan jarak objek panah 30 meter. Dimana setiap sesinya peserta berhak melepaskan empat kali anak panah.
Berbeda dengan panahan biasanya, jemparingan mewajibkan pesertanya menggunakan busana santri tradisional. Dalam melepaskan busur panah, para peserta menggunakan panah tradisional atau gandhewa dengan posisi berdiri.
Sementara itu ustadz Yahya selaku mudir Ma’had pondok Ngruki mengatakan pentingnya melestarikan olahraga dan budaya Islam ditengah-tengah para generasi muda dengan semangat sebagai bagian i’dadul quwwah untuk menyongsong kebangkitan Islam.
Kegiatan lomba Panahan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pra- silaturahmi akbar setengah abad khidmat pondok ngruki untuk negeri dan juga sebagai wujud untuk mensosialisasikan dan melestarikan olahraga jemparingan yang merupakan warisan budaya Islam di Nusantara. [sk]