Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo – Senin, 3 November 2025
Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki kembali menjadi pusat kegiatan ilmiah nasional melalui Diskusi Ilmiah Nasional bertajuk “Pancasila dalam Perspektif Muslim Indonesia (Dinamika Tuntutan Aqidah dan Konsekuensi Ideologi Bangsa)”. Acara ini bertujuan menguatkan pemahaman ideologis dan kebangsaan melalui pandangan Islam terhadap Pancasila demi kokohnya aqidah dan keutuhan bangsa.
Hadir sebagai narasumber Tunggal Dr. H. Adian Husaini, M.Sc., Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia sekaligus cendekiawan Muslim nasional, dengan Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I. (Ketua STIM Surakarta) sebagai moderator. Acara dipandu oleh Ust. Aziz Ikhwani, M.Ag., salah satu pengasuh Ponpes Al-Mukmin Ngruki.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, para pimpinan pondok pesantren, ketua ma’had, serta pimpinan ormas Islam se-Soloraya, yang menambah kekhidmatan dan bobot intelektual forum tersebut.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan sambutan dari Kyai Yahya Abdurrahman, Mudir Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kegiatan ilmiah seperti ini untuk memperkokoh posisi umat Islam dalam memahami ideologi bangsa tanpa mengaburkan kemurnian aqidah.
“Pancasila harus dimaknai dalam bingkai Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana Islam mengajarkan bahwa seluruh aspek kehidupan berawal dari tauhid,” tegasnya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh para asatidz sebagai bentuk pengharapan agar kegiatan ilmiah ini membawa keberkahan dan manfaat bagi umat dan bangsa.
Memasuki sesi inti, Dr. Adian Husaini memaparkan materi utama dengan menekankan bahwa Pancasila memiliki akar nilai yang sejalan dengan ajaran Islam, terutama pada sila pertama yang menjadi fondasi bagi empat sila berikutnya.
“Ketuhanan Yang Maha Esa adalah asas seluruh kehidupan berbangsa. Jika fondasinya kuat, maka kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan akan kokoh pula,” jelasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya sikap kritis dan proporsional di kalangan santri dan akademisi terhadap isu-isu ideologi kebangsaan agar tidak terjebak pada sekularisasi pemikiran.
Diskusi berlangsung hangat dan interaktif, diwarnai berbagai pertanyaan mendalam dari peserta yang terdiri dari santri, mahasantri, dosen, dan tamu undangan dari berbagai lembaga pendidikan Islam di Solo Raya.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 11.30 WIB ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada narasumber dan sesi foto bersama. Diskusi ilmiah ini menjadi momentum penting bagi Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki dalam meneguhkan sinergi antara nilai keislaman dan kebangsaan, demi melahirkan generasi Muslim yang sholeh, cerdas , mandiri dan berwawasan kebangsaan (Adk)